Return to site

Peran Administrator Dalam Penggunaan Sistem LMS Di Sekolah/Kampus

· Teknologi Pendidikan,Sistem LMS Indonesia

Administrator LMS adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur aplikasi, menambahkan akun atau pelajar/pengajar, mengunggah konten dan memastikan pertanyaan peserta didik terjawab dan lain sebagainya. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin juga bertanggung jawab untuk menjalankan laporan. Administrator LMS harus mengembangkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan kampus/universitas dan LMS agar dapat digunakan dan dimanfaatkan secara proaktif guna memberikan dukungan untuk inisiatif pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk menggunakan LMS Anda.Jadi, pastikan untuk mengambil keuntungan dari jam pelatihan yang ditawarkan oleh vendor LMS Anda. Karena, merekalah yang akan memandu administrator untuk mengenali, mempelajari dan memanfaatkan berbagai fitur LMS untuk memastikan mereka dapat dengan benar. Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh administrator ketika sudah mengontrol sistem LMS untuk digunakan di kampus/unversitas, diantaranya adalah:

1. Kustomisasi pengaturan LMS

Setiap sistem LMS memiliki berbagai macam pengaturan yang sudah tersedia secara default maupun pengaturan custom. Ketika Administrator dituntut untuk membuat konten yang perlu penyesuaian, maka pengaturan custom inilah yang harus dikuasai oleh Administrator.

2. Menambah atau hapus pengguna dan konten

Administrator harus memiliki hak untuk mengubah, menambah dan menghapus semua konten pada sistem LMS. Hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk penyaringan terhadap konten yang masuk dan siapa saja yang didaftarkan.

3. Tetapkan peran berbeda untuk pengguna

Ada banyak pengguna pada satu sistem, Administrator adalah yang bertanggung jawab atas pengguna dan peran dari masing-masing pengguna. Peran-peran tersebut diantaranya adalah termasuk admin situs, reporter, fasilitator, pelajar, dll

4. Buat rencana pembelajaran dengan jalur pembelajaran berbeda yang harus diselesaikan peserta didik

Perencanaan pembelajaran yang diberikan oleh pengajar perlu dilihat kembali sebelum disetujui. Apabila ini sudah sesuai dengan kebutuhan pelajar, Administrator dapat membuka fitur yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh pengajar dan pelajar.

5. Tetapkan jalur pembelajaran untuk peserta didik atau kelompok berdasarkan kebutuhan belajar mereka

Hampir serupa dengan poin ke-4, di sini administrator menentukan kembali metode pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan oleh pelajar dan fitur mana yang harus diaktifkan secara khusus hanya untuk pelajar tersebut.

6. Membuat penilaian dan sertifikasi

Ketika ada metode pembelajaran yang sudah dikuasai oleh pelajar, administrator dapat memberikan penilaian terhadap pelajar maupun untuk memberikan sertifikasi kepada pelajar. Sertifikasi yang didapat oleh pelajar ini pun merupakan sertifikasi yang sah yang benar-benar dibuat dan disetujui oleh administrator.

Administrator LMS memainkan peran penting dalam memastikan peserta didik menggunakan LMS secara efektif. Anda dapat memilih untuk memberikan peran ini kepada seseorang secara internal, atau menyewa vendor eksternal untuk menangani administrasi. Jika Anda ingin menggunakan sistem LMS yang terpercaya, Brightspace Indonesia adalah solusinya. Dengan menggunakan platform yang dikembangkan oleh Desire to Learning (D2L), sistem LMS Brightspace Indonesia akan dengan mudah dioperasikan oleh administrator, pelajar maupun pengajar. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di hi@brightspaceindonesia.com.

Ilustrasi (c) Unsplash.com