Return to site

PART 2: Brightspace Indonesia Menyediakan Komunitas Digital Yang Menghubungkan Pengajar & Pelajar

· Prinsip Pendidikan

Pada kesempatan kali ini ini kami melanjutkan eksplorasi kami tentang bagaimana tujuh prinsip praktik pedagogis yang baik dari Chickering dan Gamson dapat dicapai dan didukung melalui penggunaan sistem manajemen pembelajaran (LMS) Brightspace Indonesia. Anda dapat mengakses seluruh rangkaian blog di akhir artikel ini.

Prinsip 2: Kembangkan Timbal Balik &Kerja Sama Diantara Siswa

Chickering dan Gamson menulis:

“Pembelajaran ditingkatkan ketika itu lebih seperti kerja tim daripada balapan solo. Pembelajaran yang baik, seperti halnya pekerjaan yang baik, bersifat kolaboratif dan sosial, tidak kompetitif dan terisolasi. Bekerja dengan orang lain sering kali meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran. " (Chickering dan Gamson).

Terlepas dari kelebihannya, teknologi modern sering kali dapat menyebabkan minimnya interaksi sosial secara langsung, karena banyak dari kita telah terbiasa terhubung satu sama lain dari balik layar: penghalang fisik yang secara harfiah tidak ada ketika kita melakukan komunikasi tatap muka. Dengan demikian, ada konotasi negatif yang terkadang terkait dengan pembelajaran online, di mana siswa berada dalam silo dan hanya berkomunikasi dengan pengajar mereka — dan bahkan kemudian, jarang bertemu secara langsung. Akibatnya, pembelajaran online sering kali mendapat reputasi buruk ketika, pada kenyataannya, bahkan mereka yang berpartisipasi dalam blended learning atau tatap muka berada pada posisi yang serba salah.Karena itu, mari kita jelajahi beberapa fitur di platform LMS Brightspace Indonesia yang akan membantu Anda membentuk komunitas digital kolaboratif antara Anda dan siswa Anda, apa pun metode penyampaiannya.

Grup dan Diskusi

Fitur Grup pada platform Brightspace Indonesia memungkinkan Anda membuat grup siswa dari daftar kelas Anda dengan salah satu dari tiga cara berikut:

  • Pendaftaran otomatis acak oleh sistem

  • Pendaftaran mandiri untuk mendorong pilihan dan keputusan pelajar,

  • Pendaftaran manual yang Anda lakukan.

Selain itu, Anda dapat membuat "ruang belajar" secara kustom, fitur praktis di mana LMS secara efisien menyiapkan area diskusi pribadi dan/atau folder tugas khusus untuk setiap grup.

Jika Anda belum terbiasa dengan fitur diskusi di Brightspace Indonesia, siswa sebenarnya memiliki akses ke banyak pilihan selain teks saat menulis posting diskusi mereka. mereka dapat memilih untuk mengunggah gambar atau file lampiran, menautkan ke konten materi yang relevan, menyematkan materi eksternal, masukkan URL dan bahkan rekam catatan video atau klip audio yang dapat dipersonalisasi. Hasilnya, pengajar dapat memanfaatkan forum diskusi pribadi dalam berbagai model.

Umumnya, siswa memanfaatkan ruang ini untuk berkolaborasi dalam kelompok. Sebagai pengajar, Anda akan selalu memiliki akses untuk setiap kelompok yang dibuat, jika Anda ingin melihat-lihat apa yang mereka kerjakan atau mengukur siapa yang berkontribusi. Dengan metode ini tentu jauh lebih efisien daripada menyalinnya melalui email. Anda juga dapat memutuskan untuk menetapkan debat akademis sebagai proyek kelompok (siswa dapat memasukkan rekaman video untuk prosesnya). Setelah masing-masing kelompok dan anggotanya menjelaskan posisinya di forum kelas, Tentu saja, kelompok tidak perlu hanya mendukung tugas berbasis penilaian. Seperti yang sudah kami bahas pada Bagian 1, kolaborasi peer-to-peer dapat secara efektif memberdayakan siswa dengan cara yang berbeda. Meskipun diskusi memang dapat disesuaikan dengan sistem penilaian, diskusi juga merupakan cara yang luar biasa untuk memungkinkan pembelajaran formatif dan kolaborasi.

Pembelajaran Kolaboratif

Menggunakan fitur diskusi melalui platform Brightspace Indonesia akan memungkinkan Anda memanfaatkan gagasan pembelajaran kolaboratif, yang dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa Anda, karena:

  • Meningkatkan rasa akuntabilitas dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran mereka sendiri saat mereka membangun koneksi ke pengalaman yang lebih kolektif

  • Memperdalam retensi dan pemahaman mereka tentang konten pembelajaran dan siswa dapat mengajarkan konsep kembali kepada rekan-rekan mereka untuk memanfaatkan ingatan mereka tentang informasi dan untuk memperkuat transfer pengetahuan

  • Menumbuhkan ide-ide mereka yang ada dan merangsang pemikiran kritis dengan memasukkan tinjauan dan umpan balik yang konstruktif untuk menyoroti perspektif baru

  • Merancangkan pembelajaran mereka berdasarkan kebutuhan pelajar yang dapat Anda lakukan dengan meminta siswa memposting tanggapan mereka sendiri sebelum mereka dapat membaca dan membalas kontribusi teman kelas.

  • Meningkatkan tingkat keterlibatan dalam pembelajaran

  • Memfasilitasi pembangunan jaringan teman yang memiliki minat akademis yang sama, di mana pembentukan lingkaran bimbingan, sistem pertemanan, dan lainnya yang lebih personal.

Baca juga artikel 7 Prinsip Pendidikan Lainnya:

Ilustrasi (c) Canva.com