Wabah Coronavirus sudah berangsur menunjukkan tren kurva penurunan. Ini tentu menjadi hal yang baik untuk semua kehidupan masyarakat termasuk dalam proses belajar dan mengajar. Ketika kita harus mengikuti tatanan kehidupan baru atau yang juga dikenal dengan new normal ini tentunya membutuhkan masa adaptasi. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah selama masa adaptasi new normal ini Anda dapat memberikan pendidikan yang baik untuk pelajar atau tidak. Pasalnya, ketika Anda berada pada satu kondisi di mana pelajar dan pengajar masih tidak terbiasan dengan hal baru seperti new normal ini, sering kali semua akan mengalami masalah yang serius. Masalah tersebut adalah pelajar dan pengajar tidak dapat memaksimalkan metode pembelajaran dan penyampaian materi menjadi tidak maksimal.
Menjaga efektivitas pembelajaran selama masa adaptasi ini akan membatu para pelajar mendapatkan materi dengan baik tanpa ada keterlambatan. Sedangkan bagi pengajar, mereka juga dapat menyampaikan materi tanpa mengorbankan pelajaran yang seharusnya diterima oleh pelajar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pengajar untuk menjalankan proses belajar dan mengajar tetap maksimal selama masa adaptasi ini, diantaranya adalah:
1. Flipped room/flipped class
Flipped room merupakan metode pembelajaran yang dilakukan secara terbalik. Artinya, ketika dirumah, pelajar memahami materi yang harus dikuasai, di sekolah/kampus mereka mengerjakan tugas. Ketika pelajar harus menerima kenyataan untuk tidak duduk berdekatan untuk meminimalisir kontak, maka flipped room dapat menjadi opsi yang baik. Ketika pengajar menjalankan metode ini, selain meyingkatkan waktu bagi pelajar untuk berada di kelas juga meminimalisir kontak langsung antar siswa. Karena mereka semua fokus untuk mengerjakan tugas.
2. Blended learning
Metode lainnya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran blended learning. Pada metode blended learning, pengajar memberikan materi secara terjadwal dengan dua arah. Pertama mereka dapat memberikan materi melalui online, kedua, pengajar juga dapat memberikan materi secara offline atau dengan menghadiri kelas. Dengan blended learning, pengajar dapat menerapkan sistem pembelajaran bergantian dan juga dengan melakukan personalisasi pembelajaran berdasarkan individu maupun kelompok. Cara ini tentu akan tetap menjaga efektivitas pelajar dalam menerima materi dan juga tetap memperhatikan efektivitas pengajar dalam menyampaikan materi dan memberikan tugas.
Ilustrasi (c) Unsplash.com