Aspek penting dari eLearning yang efektif adalah memahami pelajar. Anda harus dapat memengaruhi mereka dengan cara yang meningkatkan pemahaman dan pembelajaran mereka, dan pada akhirnya mendorong perubahan. Jika pembelajaran Anda terkendala waktu, misalnya, maka eLearning perlu disampaikan dalam format singkat yang mudah dipahami.
Selain meneliti perilaku pelajar dan kebutuhan mereka, Anda juga perlu berpikir modern dan inovatif. eLearning perlu mempertimbangkan kebiasaan pelajar modern, untuk memajukan pembelajaran Anda dan membuat Anda tetap terdepan dalam memberikan bimbingan pembelajaran. Mari kita lihat secara detail bahan utama dari eLearning yang efektif.
1. Relevansi
Mengambil pendekatan 'satu ukuran cocok untuk semua' untuk eLearning adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Pengajar modern menginginkan konten eLearning yang dipersonalisasi yang memenuhi kebutuhan individu pelajar, bukan hanya pekerjaan yang siap pakai. 70% pelajar akan keluar jika eLearning tidak dioptimalkan untuk kebutuhan mereka, tentunya ini merupakan angka yang sangat besar! Tidak hanya penting untuk menarik perhatian peserta didik untuk memulai, eLearning harus dipersonalisasi dan difokuskan pada tindakan yang perlu diambil individu untuk ditingkatkan. Pengalaman belajar yang ditargetkan akan selalu menghasilkan tingkat kelulusan yang lebih baik daripada format yang lebih luas.
2. Keterlibatan
Penting untuk dipahami bahwa keterlibatan tidak sama dengan berinteraksi. Cara terbaik untuk terlibat dengan pelajar adalah dengan membuat konten yang menghubungkan mereka, dan memotivasi mereka untuk mengambil tindakan. Pengalaman belajar yang mendalam akan menciptakan hubungan emosional dengan peserta didik, membuat mereka merasa menjadi bagian dari perjalanan. Keterlibatan juga bisa datang dari mendorong peserta didik untuk berpartisipasi, apakah itu melalui diskusi, latihan, refleksi atau melakukan secara fisik. Pembelajaran dan praktik adalah dasar dari pembelajaran yang efektif, dan biasanya terjadi ketika peserta didik dilibatkan dan dirangsang.
3. Responsif
Konten eLearning harus tersedia saat pengguna menginginkannya, di mana pun mereka berada. Permudah mereka! Dengan meluangkan waktu untuk meneliti dan memahami pelajar terlebih dahulu, Anda akan dapat menjawab pertanyaan sederhana seperti: di mana mereka belajar? (di rumah atau di tempat kerja) Kapan mereka belajar? (di malam hari atau saat istirahat makan siang). eLearning harus dapat diakses setiap saat untuk pelajar jika tidak mereka akan segera kehilangan motivasi.
4. Pembelajaran singkat
eLearning yang efektif tidak melibatkan kursus panjang yang sulit dinavigasi. Di dunia tempat kita tinggal, kecepatan adalah hal yang terpenting. Waktu sangat berharga dan oleh karena itu perlu dilakukan dengan bijak, itulah sebabnya tren pembelajaran mikro telah meningkat begitu pesat selama beberapa tahun terakhir. Sekarang eLearning tersedia di perangkat seluler, bahkan lebih penting lagi bahwa informasi dirilis untuk durasi pendek (membaca, mendengar atau melihat). Memecah pembelajaran menjadi beberapa waktu singkat berarti pengguna dapat melakukan pembelajaran tambahan lainnya, untuk membantu mengkonsolidasikan pembelajaran mereka lebih lanjut. eLearning yang efektif mencakup latihan dan kontekstualisasi, yang keduanya lebih baik jika disampaikan dalam waktu singkat. Menyertakan tes atau tugas benar-benar dapat membantu pelajar untuk maju lebih cepat.
5. Mudah diintegrasikan
Pembelajaran tradisional sering kali melibatkan membaca halaman demi halaman buku teks, dan membutuhkan duduk di satu tempat selama berjam-jam untuk belajar. Konsep di balik eLearning adalah tidak hanya memindahkan ini secara online, tetapi juga membuat konten yang dapat dengan mudah dilihat. Pembelajaran tambahan apa pun yang diperlukan di luar kursus harus tersedia dengan mudah dan bermanfaat bagi mereka yang mungkin membutuhkannya. eLearning yang efektif bukan hanya tentang satu kursus atau modul, ini tentang menciptakan sumber daya seputar topik inti yang dapat membantu pelajar lebih jauh.