Return to site

Apa itu Blended Learning?

Mengenal proses belajar hybrid

· Blended Learning,Indonesia

Blended learning adalah istilah yang digunakan oleh banyak pihak untuk menyederhanakan kegiatan belajar mengajar secara tradisional dan modern. Kegiatan belajar mengajar secara tradisional merupakan metode belajar seperti yang kita lakukan saat ini atau dalam artian, siswa datang ke kampus/sekolah, mendapatkan materi, mengerjakan tugas, menulis dan lain sebagainya yang sifatnya mengharuskan siswa datang ke sekolah. Sedangkan metode belajar mengajar modern merupakan metode dalam pendidikan yang menggunakan media online sebagai bagian dari pembelajaran atau yang dikenal dengan e-Learning.

Dalam e-Learning, bukan berarti siswa harus membawa gadget sendiri ke kampus/sekolah. Membawa gadget untuk kepentingan pelajaran hanya bagian dari e-Learning tetapi tidak bisa disebut dengan kegiatan belajar e-Learning. E-Learning sendiri adalah ketika kampus/sekolah memberikan materi melalui audio maupun video yang diberikan oleh fasilitator (guru/dosen) yang dapat diakses oleh pelajar sewaktu-waktu sesuka hati mereka atau dengan perintah dari fasilitator. Dalam e-Learning juga termasuk kegiatan untuk belajar sendiri dengan menggunakan media internet di luar fasilitas e-Learning yang diberikan oleh kampus/sekolah seperti penggunaan aplikasi belajar, blog dan lain sebagainya.

Metode pendidikan 3 in 1 dalam blended learning

Metode pendidikan yang dikenal dengan blended learning ini memuat tiga poin yang dapat dilakukan dalam satu waktu. Apa saja metode 3 in 1 dalam blended learning?

  • Metode belajar di kelas seperti biasa
  • Metode belajar dengan melakukan perekaman pra-materi oleh tenaga pendidik
  • Metode belajar independen dengan menggunakan pra-materi dari kampus/sekolah yang dikombinasikan dengan waktu belajar sendiri dengan mencari bahan di Internet.

Pada banyak kasus, metode pembelajaran blended learning adalah fasilitator fokus untuk memberikan penjelasan secara rinci terhadap semua materi yang disampaikan pada pra-materi melalui rekaman audio maupun video kepada pelajar. Ketika pelajar sudah berada di dalam kelas, fasilitator dapat menambahkan praktik untuk memberikan contoh penerapan dalam materi tersebut. Contoh, mahasiswa yang ingin belajar akuntansi, dapat menjadikan video sebagai bahan materi yang ia lihat sebelum masuk ke dalam ruang belajar. Selanjutnya, dosen yang menjadi fasilitator mempraktikkan materi tersebut sehingga waktu belajar dari para pelajar lebih maksimal untuk melihat dan mengetahui cara kerja dari materi yang disampaikan tersebut seperti pembuatan jurnal keuangan, neraca saldo dan lain sebagainya yang bisa langsung dipraktikkan ketika berada di dalam kelas.

Artinya, dengan mengadopsi sistem pendidikan blended learning ini, pelajar dapat memberikan latihan yang lebih terstruktur sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi siswa/mahasiswa. Selain itu, dengan metode pembelajaran ini, waktu untuk interaksi antara mahasiswa dan dosen pun semakin baik karena tidak perlu lagi menyampaikan materi pembelajaran yang memakan banyak waktu.

Itulah arti dari blended learning yang dapat kami berikan kepada Anda. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk menghubungi kami dengan mengunjungi halaman kontak.

Ilustrasi (c) Unsplash.com